Tamat Sudah Terlanjur Cinta

Farah Waheda Wahid
9
Source Extracted from Google
Entry pasal nih lagi? Ekekekeke...dah minat camner ek? Punyalah menghayati last episode of this drama...tapi akhirnya...adusss... keciwa...kerana ending tidak sepertimana yang diharapkan... and since last week lagi dah tertunggu2 dan x sabar2 nak tengok endingnya... but then today... huwaaaa...ingatkan happy ending, rupanya ending tergantung... uhukss...citer Melayu memang suker wat ending tergantung ker? Sebab sebelum nih, ada beberapa series yang saya follow pown cenggitu jugak... ending tergantung... or that's just a cliche' for the second season? cam foreign tv series... ^_^

Btw, itulah hakikat kehidupan kan? Reality... X semestinya ending sesuatu kisah hidup seseorang itu seperti yang mereka harapkan... Rasulullah mengajar kita supaya berdoa dengan doa ini: "Ya Allah, janganlah Engkau serahkan diriku kepada diriku sendiri walaupown sekelip mata."

Kenapa? Sebab diri kita ni lemah, ilmu kita cuma 'sekerat', kudrat kita terhad. Mana mungkin kita dapat mengharungi kehidupan yang begitu mencabar ini hanya bersandarkan kekuatan diri. Justeru, dalam doa itu Rasulullah SAW berpesan agar serah dan pasrahkanlah hati serta diri kepada Allah. 

Sebagai manusia dan hambaNya kita x tahu apa yang terbaik untuk diri kita sendiri. Kita hanya penerima, kita bukan Pemberi. Yang memberi ialah Allah, dan Allah menegaskan apa yang diberikanNya untuk kita adalah baik belaka. Tapi, akal kita tidak akan mampu mengetahui rahsia di sebalik pahit, pedih dan sakit. Mahunya yang manis2 ajer. Apatah lagi nafsu... ia akan memberontak apabila terjadi sesuatu yang berlawanan dengan kehendak tabienya.

Apabila berlaku sesuatu yang berlawanan dengan kehendak diri, berlakulah stress, marah dan sedih. Itu biasa. Mender macam ni selalu jer berlaku dalam life. Yang extraordinary adalah apabila kita memilih untuk 'berkelahi' dengan takdir. Kita tidak menerima warna-warni kehidupan seadanya. Kita tidak berdamai dengan takdir sebaliknya memilih untuk memberontak, mempersoalkan dan melawannya. Persoalan kenapa? mengapa? sering haunting our soul.

Bayangkan kita sedang berjalan di tepi pantai sewaktu matahari mula terbenam. Warna di kaki langit menjadi jingga, oren dan kuning keemasan. Kita melihat dan menikmatinya sahaja. Kita tidak berkata, "sewajarnya ditambah warna kuning, dikurangkan warna jingga."

Tidak! Kita tidak akan berkata begitu. Sebaliknya kita memilih untuk 'bersahabat' dengan alam dan menikmati lukisan alam seadanya. Hasilnya? Kita tenang. Kita nikmati alam seperti seadanya...akur kepada Pencipta senja.

Ironinya, sikap kita tidak begitu apabila berdepan dengan 'lukisan takdir' pada kanvas kehidupan kita. Sedangkan lukisan alam dan lukisan takdir itu sama2 datangnya daripada Allah. Mengapa kita memilih untuk berkrisis dengan ketentuan Allah dan tidak mahu menerima semua itu seadanya? 

Kita kena berusaha dengan segala upaya yang dikurniakan Allah. Tak salah, malah kita dituntut untuk mencorakkan kehidupan sendiri dengan panduan serta kekuatan yang dibekalkan oleh Allah. Tapi, lepas berusaha bersusah payah semaksimum mungkin, letakkan segalanya di pinggiran. Jangan sekali-kali bersandarkan kepada diri. Kita kena bertawakal, bersangka baik dan berdoa pada Allah. Apapun nanti hasilnya, katakan pada diri, "aku harap yang baik, Allah akan memberi yang baik."

Jika yang diharapkan berlaku, syukur. Tapi, kalau berlaku sesuatu yang x dijangka dan x disangka... sabarlah. Belum tentu itu satu keburukan. Seringkali keberkatan, kebaikan dan kejayaan dibungkus oleh takdir dengan kepahitan, kerugian dan kegagalan. Seringkali kita gagal melihat hakikat ini ketika ia sedang berlaku... tapi bila sedikit masa berlalu barulah kita sedar, rupa2nya Allah takdirkan kita berundur ke belakang untuk mengambil lajak bagi melonjak lebih tinggi dan lebih jauh ke hadapan.

Inilah hakikat hidup yang dipilih Allah untuk kita. Kita akan terus berbaik sangka kepada Allah...DIA akan mengubat, melapang dan memberi kemenangan di sebalik setiap takdirNya. Ya, kita tidak akan tahu segalanya, kerana ilmu tu sikit jer. Tapi bila Allah yang Maha Penyayang itu dah pilih itu untuk kita, kita kena yakin Kasih SayangNya sentiasa mendahului kemurkaanNya...Cam yang saya quote kat kotak OWNER kat side bar sebelah...
Bila Allah cepat memakbulkan doamu, maka Dia menyayangimu. Bila Dia lambat memakbulkan doamu, maka Dia sedang mengujimu. Bila Dia tidak memakbulkan doamu, maka dia merancang sesuatu yang lebih baik untukmu. Bersangka baiklah pada Allah dalam apa jua keadaan. Kasih sayang Allah mendahului kemurkaan-Nya... 
I chose to be happy in whatever circumstances that come ahead... yang pahit itu menjadi ubat, yang pedih itu akan menjadi penawar... To me, jika itulah yang jadi suara hati kita, mana mungkin kita gelisah, resah dan stress keterlaluan? Kena yakin yang kita ni hamba Allah... Allah tak akan sekali2 kecewakan kita... ^_^

Erks...terpanjang dan divert cket pulak entry nih...kisahnya nak citer yang Terlanjur Cinta series dah habish...Btw... Once upon the time, I bought the t-shirt, I wore it and I've burnt it... *_^ wink wink...  And credit juga kepada SINI kerana telah banyak membantu saya dalam memuhasabah diri supaya lebih positive! Peace no war! 

Post a Comment

9Comments

DISCLAIMER: All content provided on this "Bubblynotes.Com - Malaysia Parenting & Lifestyle Blogger" blog is for informational purposes only. The owner of this blog makes no representations as to the accuracy or completeness of any information on this site or found by following any link on this site. The owner of Bubblynotes.Com -Malaysia Parenting & Lifestyle Blogger will not be liable for any errors or omissions in this information nor for the availability of this information. The owner will not be liable for any losses, injuries, or damages from the display or use of this information. This terms and conditions is subject to change at anytime with or without notice.

  1. mnt jgk cite nih..tapiii rsa cm cpt sgt endingnya..
    mula cm xcya lak smlm last..lpas tgk iklan cita baru hari ni start..hampeh

    ReplyDelete
  2. Terlanjur cinta..citer ni adaptasi novel kah?mcm pernah baca novel tajuk ni...ke ada dalam simpanan..beratus novel akak ada malas nak cari balik...

    ReplyDelete
  3. tak layan sangat dah citer bersiri, pasalnya takut tak terfolo...huhuhuhu

    ReplyDelete
  4. Pergh... Semput baca entri ni...bak fresh Oren segelas Farah...he...he...
    Betul tu sentiasalah bersangka baik dgn Allah...

    ReplyDelete
  5. tv rosak...byk citer missed...huhu

    ReplyDelete
  6. @CikZaniff:
    akak pown cam x cayer jer citer nih habis semalam... ingatkan ada 15 episod... rupa2nya hanya 14 episod jer...

    @Amanda Suria:
    Farah pown x pastilah kak cerita nih adaptasi novel ataupown tidak... hu hu hu...

    @elise eijal:
    saya follow tengok2 citer... dan pelakon... pas tu bukan follow kat tv sangat pown... he he he... banyaknyer online...sempat kat tv cam timing tu x kene jer...

    @hainom OKje:
    semput? panjang sangat ker? ekekekeke... nah hamik fresh oren segelas... kalau kurang manis bagus untuk kesihatan kan OKje? ^_^

    @Dikbi Kamaruddin:
    x pe2...kita tonton online... heee... ^_^

    ReplyDelete
  7. tak pernah tgk citer ni...hehe tapi kalau nak tergantung pun biarlah tergantung dgn cara yg "smart"...kalau setakat tergantung pasal kering idea taktau la nak cakap camne...

    hidup mmg tak semestinya happy ending...tapi sesebuah drama dalam TV harus ada ending yg memberi kesimpulan nyata....

    pasal kalau tak... rugilah waktu2 berharga dalam hidup seseorg penonton...hehe...mungkin waktu2 tu dia boleh isi dgn aktiviti lain....

    ReplyDelete
  8. ala x sempat nal tengok lagi cite ni sebab tengah exam :(

    ReplyDelete
  9. Memang memang tak tengok drama bersiri2 nie...
    Bukan tak nak tengok, tapi bila termiss satu siri terus blur ^_^

    ReplyDelete
Post a Comment

#buttons=(Accept !) #days=(20)

Bubblynotes.Com uses cookies to enhance your experience. Check Now
Accept !