![]() |
Source Extracted from Google |
Dis is something wut people call "Don't Judge a Book by its Cover"... Sometimes from a perspective point of view, we have to agree wif dis statement... Hu hu hu...
Okaylah... ermm... just nak share part of our discussion (my office BFF and me) tadi... do you know yang perempuan yang nampak lembutnya di luar tak semestinya lembut jugak kat dalam hatinya? and perempuan yang nampak keras kat luar tak semestinya keras jugak hati dia? - pepatah yang dicipta dari boraks-boraks kitaorang la ni...
Untuk jadi bahu dan tongkat pada orang lain tak bermakna nak jadi bezee body sepenuh masa. Tapi kita kena la jadi sebagai penguat semangat tatkala rapuhnya hati dan diri seseorang itu. Beri dia nafas baru dalam meniti saat hilangnya tongkat yang memapah dirinya selama ini. Bukan maksudnya dia lemah and tak bermaya. Just that saat dia tak ready, segalanya ibarat cam lost kat jalan mati yang mana bateri handphone dah abis. Seram tak? hu hu hu...
Hidup kat dunia ni sementara jer. Pejam celik pejam celik dah nak sampai pown kat penghujung (bila...wallahualam...Allah je yang tau). Tapi dalam nak go through journey of life tu, berapa la banyaknye hati yang kita dah sakiti? berapa banyak pulak hati yang kita jaga? and berapa banyak hati yang kita pulihkan? hati sendiri sakit toksah kira la ek. Sebab kat situ ade silap sendiri. Tak salahkan kalau kita create satu ruang untuk bahagiakan orang lain? Bagi hope pada dia so that dia dapat nampak jalan untuk gapai kembali sinar dalam hati dia?
Those people yang patah hati, yang putus asa, yang membisu...ekceli they need one touch of words yang boleh beri makanan pada mata mereka dengan warna pelangi. sebab biler dalam diri kita timbul rasa patah hati, putus asa and kita jadi bisu seribu bahasa, mata kita usually akan nampak warna hitam kelam yang gelap dan sepi. So, cuitlah bahu mereka supaya mereka dapat kembali celik dalam diam kendiri. Ni x tipu punya, based from my own true experiences...hu hu hu...
Ermm... example the touch of words tu cam kat bawah nih:-
"Saya sayang kamu. Saya suka lihat senyuman kamu. Wajah ceria kamu. Hati bahagia kamu. Saya di sini mahu sampaikan pada kamu, saya sentiasa ada, agar kamu tidak rasa sepi. Agar kamu tidak menangis lagi. Agar kamu tidak sunyi lagi. Agar kamu tidak bersendiri. Ada saya sebagai telinga dan bahu. Ada saya sebagai tongkat kamu. Jika lepas ini kamu terus berlari, saya insan yang paling bahagia pernah kamu jumpa."
So moral of the story, kita kena la banyak banyak bersabar dan tabah. Sabar dan tabah itu ada manisnya kehidupan. Insya-Allah...dengan izin Allah SWT... Deep Sighhh....
DISCLAIMER: All content provided on this "Bubblynotes.Com - Malaysia Parenting & Lifestyle Blogger" blog is for informational purposes only. The owner of this blog makes no representations as to the accuracy or completeness of any information on this site or found by following any link on this site. The owner of Bubblynotes.Com -Malaysia Parenting & Lifestyle Blogger will not be liable for any errors or omissions in this information nor for the availability of this information. The owner will not be liable for any losses, injuries, or damages from the display or use of this information. This terms and conditions is subject to change at anytime with or without notice.